tag:blogger.com,1999:blog-30187729734638030942023-11-15T07:46:10.839-08:00Menjadi Perawat Yang ProfesioNALAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05847991822458681510noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-3018772973463803094.post-91698312269405489532012-07-11T00:45:00.003-07:002012-07-11T00:45:45.416-07:00Idiopathic Thrombocytopenic Purpurae or ITP<br />
<div style="background: white; border: dotted #BBBBBB 1.0pt; mso-border-alt: dotted #BBBBBB .75pt; mso-border-top-alt: dotted #BBBBBB .25pt; mso-element: para-border-div; padding: 2.0pt 11.0pt 2.0pt 22.0pt;">
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; padding: 0cm;">
<span style="color: magenta; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="http://hidupdenganitp.blogspot.com/2008/10/idiopathic-thrombocytopenic-purpurae-or.html"><b><span style="font-size: 13pt; text-decoration: none;">Idiopathic
Thrombocytopenic Purpurae or ITP</span></b></a><b><span style="font-size: 13pt;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 10pt; line-height: 150%;"><span style="color: magenta; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Kemarin, waktu saya
sedang jaga di ICU RS, ada pasien anak S [4 th], yang masuk dengan diagnosa
suspect<span class="apple-converted-space"> </span>DHF<span class="apple-converted-space"> </span>[<i>Dengue Hemorrhagic Fever</i><span class="apple-converted-space"> </span>alias Demam Berdarah]. Anak ini
mimisan terus menerus…</b></span></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><span style="color: magenta; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b><br />
<br />
<span style="background-color: white;">Kemudian saya membuka-buka les-nya lagi [lumayan
tebal], ternyata ini kali ke 3 nya masuk RS ini karena mimisan terus-menerus.
Ketiga-tiga nya pun di diagnosa suspect DHF [dan yang kali ke 2, di<i>Differential
Diagnosa</i><span class="apple-converted-space"> </span>dengan suspect ITP].
Menariknya lagi, selang waktunya cuma 1-2 bulan saja.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">Jadi si anak S ini mulai mengalami gejala
mimisan hebat pada bulan Mei 2008, kemudian masuk RS dengan diagnosa DHF,
trombositnya berkisar 30.000-60.000/mm3 tapi Hb 9,9 dan Hct [Hematokrit-nya] 30
%. Sempat mendapatkan tranfusi<span class="apple-converted-space"> </span><i>Trombosit
Concentrat</i><span class="apple-converted-space"> </span>[TC].
Setelah mimisannya menghilang dan keadaannya bagus, dia boleh pulang.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white;">Masuk kali ke 2 pada bulan Juni 2008, dengan
gejala yang sama, mimisan hebat tanpa disertai demam, kadar trombositnya juga
dibawah 50.000/mm3 namun tidak terdapat peningkatan hematokrit. Kali ini dokter
jaga men-diagnosa dengan suspect DHF DD suspect ITP.<br />
</span><br />
<span style="background-color: white;">Kali ke 3, pada hari Minggu kemarin, dia masuk
dengan mimisan lagi [jadi cuma berselang 1.5 bulan saja], suhu badan normal,
tidak didapatkan pembesaran limpa dan hati, BAB warna hitam, dan dari hasil
pemeriksaan laboratorium, trombosit cuma 10.000/mm3, dan Hct 32%. Woghhh…
semakin yakin ke ITP nihhh…</span><br />
<br />
</b></span><span style="background-color: white;"><span style="color: magenta; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b><br />
<span class="fullpost">Ini kedua kali nya aku mendapatkan kasus ITP. Bulan lalu,
seorang anak perempuan berumur 9 tahun, dirawat dirumah sakit sekitar 7 x sejak
November 2007 dengan gejala serupa [mimisan hebat sampai muntah darah –
buanyaaakkkkk sekaliiiii], dan kadar trombosit yang rendah sekali. Kasihan
banget ngelihatnya.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Apa sih</span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="fullpost">ITP??</span><br />
<br />
<span class="fullpost">ITP</span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="fullpost">[<i>Idiopathic Thrombocytopenic Purpurae</i>] ialah suatu
gangguan autoimun yang ditandai dengan trombositopeni [angka trombosit darah
perifer kurang dari 150.000/mm3] akibat destruksi prematur trombosit yang
meningkat [akibat autoantibody yang mengikat antigen trombosit]</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Didalam tubuh manusia, ada yang namanya sistem hemostasis.Hemostasis</span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="fullpost">ialah suatu
fungsi tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan keenceran darah sehingga darah
tetap mengalir dalam pembuluh darah dan menutup kerusakan dinding pembuluh
darah sehingga mengurangi kehilangan darah pada saat terjadinya ekrusakan
pembuluh darah.</span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="fullpost">Faal hemostasis melibatkan 4 sistem, yakni ; sistem
vaskkuler, sistem trombosit, sistem koagulasi dan sistem fibrinolisis.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Adanya trombositopenia pada ITP ini akan mengakibatkan
gangguan pada sistem hemostasis tersebut.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Kok bisa terjadi trombositopenia sih??</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Dalam keadaan normal, umur trombosit sekitar 10 hari,
sedangkan pada ITP, umur trombosit memendek menjadi 2-3 hari atau bahkan hanya
beberapa menit saja. Memendeknya umur trombosit ini disebabkan karena
peningkatan destruksi trombosit di limpa oleh karena proses imunologi, dan umur
trombosit berhubungan dengan kadar antibody platelet, sehingga bila kadar
antibody platelet meninggi, maka umur trombosit semakin pendek</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Yang memegang peran dalam menimbulkan perdarahan pada ITP
diduga tidak saja tergantung pada jumlah trombosit, tetapi juga fungsi
trombosit dan kelainan vaskuler.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Pusing ya? [saya juga :D ], tapi lanjuuttt ajahhh…</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Diperkirakan insidensi ITP ini terjadi pada 100 kasus pada
1 juta penduduk per tahun, dan setengahnya terjad pada anak-anak.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Secara klinis, ITP ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :</span><br />
<span class="fullpost">1. ITP Akut</span><br />
<br />
<span class="fullpost">ITP akut [kurang dari 6 bulan] ini lebih sering terjadi
pada anak [usia 2-6 tahun], seringkali terjadi setelah infeksi virus akut [<i>Rubeola,
Rubella, Varicella zoozter, Epstein Barr virus</i>] dan penyakit saluran nafas
yang disebabkan oleh virus. Manifestasi perdarahan ITP akut pada anak biasanya
ringan, perdarahan intracranial terjadi kurang dari 1% pasien. Biasanya ITP
akut pada anak ini</span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="fullpost"><i>self limiting</i>, remisi spontan terjadi pada 90% pasien
[dimana 60% sembuh dalam 4-6 minggu, dan lebih dari 90% sembuh dalam 3-6
bulan]. Dan sekitar 5-10% lainnya berkembang menjadi ITP kronik [berlangsung
lebih dari 6 bulan]</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. ITP kronik</span><br />
<span class="fullpost">ITP kronik ini terutama dijumpai pada wanita berumur 15-50
tahun. Episode perdarahan dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa
minggu, mungkin intermitten, bahkan terus menerus.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">So… kalau menurut klasifikasi ini, maka si anak S masih
termasuk dalam kategori ITP akut!</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Bila penderita ITP diperiksa secara fisik, maka biasanya
keadaan umumnya baik, tidak didapatkan demam, dan tidak ada pembesaran limpa
maupun hati.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Gejala klinis bervariasi tergantung jumlah trombosit serta
kadar antibodi platelet. Anemia baru didapatkan bila terjadi perdarahan hebat.
Gejala ITP sendiri biasanya pelahan-lahan dengan riwayat mudah berdarah dengan
trauma maupun tanpa trauma. Pada umumnya bentuk perdarahannya ialah purpura
pada kulit dan mukosa [hidung, gusi, saluran makanan dan traktus urogenital].</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Perdarahan spontan terjadi bila jumlah trombosit <
50.000/mm3, dan bila jumlah trombosit < 10.000/mm3 akan berisiko terjadi
perdarahan intracranial [komplikasi serius, mengenai sekitar 1% dari penderita
ITP].</span><br />
<br />
<span class="fullpost">The Next Thing… How to Diagnose?</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Diagnosa ITP ditegakkan jika dijumpai :</span><br />
<span class="fullpost">1. Gambaran klinik berupa perdarahan kulit atau mukosa</span><br />
<span class="fullpost">2. Ada trombositopenia [jumlah trombosit < 150.000/mm3]</span><br />
<span class="fullpost">3. Tidak didapatkan pembesaran limpa</span><br />
<span class="fullpost">4. Pada pemeriksaan sumsum tulang ; megakariosit normal
atau meningkat</span><br />
<span class="fullpost">5. Ada antibody platelet [IgG positif]--> Tapi bukan
suatu keharusan</span><br />
<span class="fullpost">6. Tidak ada penyebab trombositopenia sekunder</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Untuk praktisnya [dan juga karena keterbatasan alat] sebagian
besar diagnosa ITP ditegakkan dengan cara eksklusi [menyingkirkan faktor-faktor
sekunder yang dapat menyebabkan trombositopeni], seperti SLE, obat-obatan,
trombositopenia post transfuse, leukemia.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Dan mungkin pada sebagian besar kasus ITP pada anak,
awalnya akan didiagnosa dengan DHF dengan manifestasi perdarahan [grade
III-IV], tapi seperti yang disebutkan diatas, pada ITP tidak didapatkan demam,
pembesaran limpa dan tidak ada peningkatan hematokrit.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">And then the Next Step… Therapy…</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Terapi ITP lebih ditujukan untuk menjaga jumlah trombosit
dalam kisaran aman, sehingga mencegah terjadinya perdarahan mayor. Terapi umum
meliputi aktivitas fisik berlebihan untuk mencegah trauma [terutama trauma
kepala], dan menghindari pemakaian obat-obatan yang mempengaruhi fungsi
trombosit [seperti Aspirin dan obat<i>Aspirin-like</i></span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="fullpost">lainnya]</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Pada prinsipnya, pengobatan pada ITP ialah untuk
menurunkan kadar PA IgG, dan terapi utama yang dianjurkan ialah steroid. Pada
penderita yang responsif terhadap terapi steroid, akan terjadi penurunan kadar
autoantibodi dan peningkatan trombosit. Efek steroid umumnya terlihat setelah
terapi selama 24-48 hari.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Steroid yang biasa digunakan ialah prednison, dosis 1mg/kg
BB/ hari [pada orang dewasa sekitar 60-mg/hari], dievaluasi setelah pengobatan
2-4 minggu. Bila responsif --> dosis diturunkan pelahan-lahan sampai kadar
trombosit stabil atau dipertahankan sekitar 50.000/mm3. Dosis pemeliharaan
prednison ini sebaiknya < 15mg/hari</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Bila terapi steroid ini dianggap gagal [unresponsive]
atau perlu dosis pemeliharaan yang tinggi, maka diperlukan splenektomi
[sebagian besar berespon baik]atau diberikan obat-obatan imunosupresif lainnya
seperti</span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="fullpost"><i>Vincristine, Cyclophosphamide, Azathioprin,</i></span><span class="apple-converted-space"><i> </i></span><span class="fullpost">atau<i>Danazol</i>.
Pemakaian</span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="fullpost"><i>high dose Immunoglobulin</i></span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="fullpost">juga dilaporkan
bermanfaat. Dan pemberian transfuse TC dipertimbangkan pada penderita dengan
perdarahan mayor.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">And now.. The Prognose…</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Ada beberapa factor yang mempengaruhi prognosa yaitu usia
penderita, jumlah trombosit, kadar antibody platelet dan lama timbulnya
keluhan. Respon terapi dapat mencapai 50-70% dengan pemberian steroid.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Pada penderita muda, umumnya prognosa baik Sedangkan ITP
yang refrakter terhadap pengobatan steroid, splenektomi, maupun imunosupresif
lainnya biasanya prognosa jelek [mortalitas sekitar 16%]. Dan penyebab kematian
pada ITP biasanya disebabkan oleh perdarahan intrkranial, sepsis post
splenektomi atau post terapi imunosupresif.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">That’s it…</span><br />
<br />
<span class="fullpost">So… sesudah mendapat terapi, saya harap pada anak S ini
akan mengalami remisi spontan – sempurna. Kasihan juga melihat ibunya yang
terus menerus menangis menungguinya [yah… bayangkanlah bila anda mempunyai anak
yang mimisan hebat dan masuk rumah sakit 3x dalam jangka 3 bulan].</span></b></span>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span></span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05847991822458681510noreply@blogger.com0